Senin, 19 November 2018

STMIK PRINGSEWU MELAKSANAKAN SHALAT GERHANA BULAN

STMIK PRINGSEWU MELAKSANAKAN SHALAT GERHANA BULAN

STMIK PRINGSEWU – Tidak ada satu kejadian di antara sekian banyak kejadian yang ditampakkan Allah SWT di hadapan hamba-Nya, melainkan agar kita bisa mengambil pelajaran dan hikmah dari kekuasaan yang Allah SWT tampakkan tersebut. Yang pada akhirnya, kita dituntut untuk selalu mawas diri dan melakukan muhasabah.
Di antara bukti kekuasaan Allah SWT itu, ialah terjadinya gerhana. Rasulullah SAW memperingatkan umatnya untuk kembali ingat dan segera menegakkan shalat, memperbanyak dzikir, istighfar, doa, sedekah, dan amal shalih tatkala terjadi peristiwa gerhana.
IMG-20180131-0042
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pringsewu, Rabu (31/1) malam melaksanakan Shalat Gerhana Bulan Total(GBT) pada jam 19.45 WIB sampai selesai di Aula kampus setempat di ikuti oleh beberap dosen dan mahasiswa STMIK Pringsewu.
IMG-20180131-0041
Sebagai Imam dan Khatib pelaksanaan sholat gerhana bulan total di STMIK Pringsewu Moh. Masrur, M.Pd. I Dosen Agama Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pringsewu. Dalam khutbahnya beliau menyampaikan bahwa peristiwa fenomena alam ini penting bagi umat Islam untuk memahami peristiwa gerhana sebagai fenomena alam yang dapat dijadikan momentum meningkatkan keimanan kepada Allah SWT dan kita sebagai hamba Allah SWT bisa muhasabah, sebuah upaya evaluasi diri terhadap kebaikan dan keburukan dalam semua aspeknya dalam diri kita.
Beliau menegaskan, peristiwa gerhana bulan yang terjadi saat ini tentulah memiliki hikmah dan pelajaran yang sangat banyak bagi orang orang yang berfikir. Mungkin sebagian hikmah itu bisa diketahui dan sebagian yang lain tidak kita ketahui. Gerhana adalah bukti kekuasaan Allah SWT atas makhluknya.
لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya : “Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” [QS. 2 : 284].
Allah SWT yang berhak dan mampu mengatur semuanya. Allah SWT yang mengatur siang dan malam, mengatur perjalanan dan pergerakan benda-benda angkasa mulai dari yang paling kecil sampai yang paling besar. Allah SWT yang mendatangkan gerhana kapanpun Dia berkehendak. Semua makhluk tunduk kepadanya.
Dalam QS. 16 : 12
وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيلَ وَالنَّهارَ وَالشَّمسَ وَالقَمَرَ ۖ وَالنُّجومُ مُسَخَّراتٌ بِأَمرِهِ ۗ إِنَّ في ذٰلِكَ لَآياتٍ لِقَومٍ يَعقِلونَ
“Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Bintang-bintang itu ditundukkan dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.” (Qs. 16 : 12).
Sungguh tidaklah Allah SWT menjadikan sesuatu kecuali di situ terkandung hikmah yang banyak. Tidaklah Allah menjadikan sesuatu dengan sia sia.
ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. 3 : 191)
Rasulullah SAW bersabda :
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ، لاَيَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُم ذَلِكَ، فَادْعُوا اللَّهَ، وَكَبِّرُوْا، وَصَلُّوْا، وَتَصَدَّقُوْا ثُمَّ قَالَ : يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ، وَاللَّهِ مَامِن أَحَدٍ أَغْيَرُ مِنْ اللَّهِ أَنْ يَزْنِيَ عَبْدُهُ أَوْ تَزْنِيَ أَمَتُهُ، يَاأُمَّةَ مُحَمَّدٍ لَوْ تَعْلَمُوْنَ مَاأَعْلَمُ، لَضَحِكْتُمْ قَلِيْلاً، وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيْرً
“Sesungguhnya matahari dan bulan itu merupakan dua (tanda) dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian seseorang dan tidak juga karena kehidupan seseorang. Oleh karena itu, jika kalian melihat hal tersebut maka hendaklah kalian berdo’a kepada Allah, bertakbir, shalat dan bersedekah” (HR. Bukhori dan Muslim) (*na)
Filed in: BEMInfo KampusInfo PentingUmum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar